Artikel | Oleh Deny Firmansyah, S.S. | 23/04/2025
“Dari sosok ayah, seorang anak belajar bukan melalui kata-kata. Tapi sikap dan keteladanan. Melalui pikiran ayah, seorang anak menapaki jalan keberanian mengambil pilihan dan hal itu menjadikannya dewasa. Dari kesemua itu banyak kenangan mengenai ayah berkelindan dalam pikiran. Ia tak dapat dituliskan, tapi tempat-tempat yang disinggahi kala melewatinya kembali, menjadi episode kehidupan paling emosional dalam mengisi ruang hati kita.”
‘Merawat Kenangan tentang Ayah’ adalah tulisan terakhir Pak Rizki Aji Hertantyo, S.Sos., M.M. yang dimuat di www.ufukmedia.co pada 3 Desember 2023. Tulisan-tulisan Pak Aji -demikian panggilan akrab beliau semasa hidupnya- berciri aktual, analitis, reflektif sekaligus islami. Jadi jangan heran jika nas-nas Al-Qur`an, hadis dan perkataan ulama bertebaran di sepanjang tulisannya.
Ada 29 artikel dengan beragam topik di buku kompilasi artikel karya Pak Aji dengan tajuk yang sama yang diterbitkan Nama Pustaka, Purwokerto, Jawa Tengah. Dari jumlah itu ada 2 tulisan tentang guru, 3 ditujukan untuk para orang tua, 3 bertema sejarah, 6 bertema budaya, 7 tentang kiat-kiat, 2 tentang pembelajaran, 4 bertema agama, dan sisanya semacam tulisan reflektif.
Penerbitan buku ini digagas sang istri dr. Titin Kristiana, sebagai hadiah untuk anak-anak Pak Aji rahimahullah. “Kelak mereka beranjak remaja-dewasa mungkin bisa membaca dengan seksama tulisan Ayahnya sambil sesekali mengingat memory kebersamaan mereka. Mengingat Ayahnya yang suka sekali bicara, bercerita dan juga bercanda. Ayah yang selalu membawa dan membaca buku di sela waktu luangnya,” tulis Ibu Titin di laman Facebooknya.
Singkatnya buku itu dicetak dan diterbitkan dalam rangka mengenang Pak Aji dan menjadikannya sumber pahala bagi almarhum.
Membaca tulisan-tulisan Pak Aji layaknya menikmati obrolan bersama beliau: lincah khas anak muda, kaya wawasan dan up-to-date. Setiap ada istilah baru beliau segera mengulasnya dari sudut pandang Islami. Istilah-istilah seperti generasi strawberry, generasi sandwich, FOMO, KEPO, demensia, ‘kaum mendang-mending’, healing, diserap Pak Aji dari pergaulan dan wawasan literasinya. Beliau mencoba mendudukkan dan menyikapi fenomena-fenomena itu serta memberi solusi yang tepat dari sisi rasionalitas dan syariat.
Sebagai kolektor buku, nukilan-nukilannya dari banyak referensi secara tidak langsung memberi kita informasi baru terkait topik yang dibahas. Minatnya pada sejarah dan ilmu sosial secara umum ditunjukkan lewat perujukan buku-buku karya para sejarawan dan keterlibatannya di komunitas Jejak Islam untuk Bangsa (JIB). Pak Aji memang mengampu mata pelajaran sejarah di SMA Future Gate dan Ma’had Bawwabah Mustaqbal. Selain itu beliau juga perintis Future Gate Institute. Di masa sakitnya, beliau masih menyempatkan mengajar mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Bidang pengasuhan dan parenting adalah minat dan expertise beliau yang lain. Pak Aji adalah kepala asrama dan guru bimbingan karir SMA FG sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Perannya selaku pengajar, pendidik dan pengasuh melahirkan sintesis antara teori dan praktik sebagaimana terpantul dari artikel-artikelnya. Pak Aji juga pernah menulis buku ‘Pengantar Kepengasuhan Lembaga Pendidikan Islam’ bersama Ustadz Yusuf Usman Baisa dan Ustadz Munari Abdillah. Selain menulis, Pak Aji juga kerap diundang sebagai pembicara di berbagai event pendidikan.
Yang tidak terlupakan dari beliau sebagai teladan adalah kedekatannya dengan para murid. Pak Aji juga dikenang sebagai guru periang dan humoris. Dari sudut pandang ini, artikel-artikelnya sama sekali tidak bercanda. Semuanya serius, meski tetap populer dan menghibur.