Menu Close

Adab Penuntut Ilmu di Kitab Al-Adabul Mufrad

Artikel | Oleh Deny Firmansyah, S.S. | 15/01/2025

Dalam seminar karya ilmiah FG Institute ke-2, Ustadz Adi Aprianto, Lc., M.Pd. menyajikan hasil penelitiannya yang berjudul ‘Adabul Muta’alim inda Al-Imam Al-Bukhari fi Kitabihi Al-Adab Al-Mufrad’ (Etika Peserta Didik Menurut Imam Bukhari dalam Kitabnya Al-Adabul Mufrad) yang dimuat di Jurnal Tawazun Vol.13, No.1, Juni 2020, Universitas Ibnu Khaldun, Bogor, Jawa Barat. Karya ilmiah berbahasa Arab ini merupakan salah satu poin penting dari tesis S-2 beliau di universitas yang sama.

Seminar dilaksanakan secara hybrid Sabtu, 15 Juni 2024 di FG Learning Center, Jatiasih, Bekasi sekitar pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.00 Waktu Indonesia Barat. Saat hendak memulai penelitian, Ustadz Adi memutuskan untuk memilih topik yang dipandangnya relevan yakni isu pendidikan karakter, yang dalam Islam disebut ‘adab’. Karena, kata beliau, ilmu tanpa adab bisa menjadi hujatan atas orangnya (bukan hujjah lahu akan tetapi hujjah alaihi).

Di awal presentasinya Al-Ustadz membandingkan Sulaiman dan Dawud alaihimas shalatu wasallam yang menyebut ilmu mereka sebagai karunia Allah, sedangkan Qarun menyandarkan pencapaian materialnya semata berdasar ilmu yang ia miliki.Dengan kalimat lain, Qarun tidak beradab dengan ilmunya.

Yang dilakukan Ustadz Adi adalah menghimpun hadis-hadis yang berkaitan dengan adab menuntut ilmu, karena Adabul Mufrad bukanlah kitab yang khusus membahas masalah adab penuntut ilmu. Kitab Al-Adabul Mufrad tidak menggunakan kriteria yang sama dengan kitab Shahih Bukhari. Isinya pun berbeda dengan ‘kitabul adab’ yang terdapat di Shahih Bukhari. Di dalam kitab ini Al-Imam Al-Bukhari tidak mengharuskan hadisnya sahih semuanya.

Kitab Al-Adabul Mufrad berisi adab-adab kepada kedua orang tua, berterima kasih dan bersyukur kepada manusia, menghormati guru, adab di majelis, adab sesama rekan pelajar, menjaga kehormatan dan marwah selaku penuntut ilmu dan adab-adab lain secara umum.

Salah satu peserta menyoal realitas di lapangan: guru di sekolah Islam berharap siswa yang diterima di sekolah sudah mengerti dan menerapkan adab, sedangkan para orang tua yang menitipkan anaknya di sekolah Islam justru ingin agar adabnya baik. Untuk itu, Ustadz Adi menyarankan diterapkannya sunnah para ulama ketika memulai dars (pelajaran) mereka yaitu dengan mengajarkan adab penuntut ilmu di awal pembelajaran. Dan itu ada pengaruhnya, kata beliau.

Menurut Ustadz Adi, adab itu ada yang wajib, mustahab dan mukamilah (penyempurna). Adab ada yang tsawabit yang kaitannya dengan ajaran Islam seperti ikhlas, sabar, dan lain-lain, ada juga adab yang berkaitan dengan adat (urf) misalnya soal pakaian yang rapi, tentu berbeda rapi di Indonesia dan rapi Saudi- antara jaman sekarang dan jaman dulu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *