Menu Close

Latar Belakang

Islam sangat memperhatikan pendidikan. Bayi yang lahir di atas fithrah yang lurus, sangat ditekankan pendidikannya agar ia berkembang menjadi manusia dewasa yang shalih. Telah banyak dibahas pentingnya pendidikan bagi anak-anak, seperti diisyaratkan dalam Al Qur’an dan Hadits dan penjelasan para ulama. Namun, hal penting yang sering terlupakan dalam perhatian yang besar untuk pendidikan anak tersebut adalah bahwa yang mendidik mereka adalah orang-orang dewasa yang perlu mendapat pendidikan yang baik pula. Mereka adalah para orang tua, calon orang tua dan guru. Ayat-ayat Al Qur’an yang turun memerintahkan orang tua untuk mendidik keluarganya.

Nabi Muhammad diutus kepada semua kalangan, namun risalahnya dibebankan kepada orang dewasa yang sudah mencapai masa baligh. Generasi pertama ummat ini, para sahabat radhiyallahu ‘anhum, sebagian lahir dan dibesarkan pada masa sebelum Islam, kemudian Nabi berhasil mendidik mereka menjadi generasi terbaik sepanjang zaman. Hal ini menunjukkan peran strategis pendidikan bagi orang dewasa, yang pada masa modern ini terwujud dalam Pendidikan Tinggi.

Kita juga menyaksikan tumbuhnya sekolah-sekolah Islam bagai jamur di musim hujan. Sekolah-sekolah ini tentunya membutuhkan guru, pendidik yang siap berkhidmah di dalamnya. Sementara belum banyak lembaga yang hadir untuk menyiapkan para calon pendidik ini secara paripurna.

Di sisi lain, sekolah-sekolah yang berkembang sudah sampai pada masa di mana mereka meluluskan peserta didik dari jenjang SMA. Mereka yang terdidik semenjak TK, SD, SMP, kemudian lulus dari SMA Islam harus menghadapi kenyataan bahwa tidak banyak Universitas/Perguruan Tinggi Islam yang dapat menerima mereka. Universitas/perguruan tinggi Islam yang menerapkan pendidikan dengan idealisme yang sama sebagaimana sekolah mereka dari TK-SMA masih bisa dihitung dengan jari.

Lebih jauh lagi, keberhasilan dan efektivitas pendidikan di sekolah-sekolah dasar dan menengah tergantung sekali kepada kesuksesan dari institusi pendidikan tinggi, di mana para pembuat kebijakan, perancang kurikulum, guru-guru, administrator dan bahkan para orang tua itu sendiri dididik dan dilatih. Ini membuktikan peran startegis pendidikan tinggi dalam keberhasilan pendidikan secara umum.

Oleh karenanya, segenap upaya untuk mewujudkan perguruan tinggi yang memiliki idealisme tinggi dalam pendidikan Islam sangat perlu ditempuh dan dipercepat kehadirannya di tengah ummat. Suatu upaya besar yang mebutuhkan pengorbanan dan perjuangan yang sangat besar pula. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah ini menjadi bagian kecil dari upaya perjuangan pendidikan tersebut. Diawali dengan sebuah mimpi, niat, dan azam, kemudian diiringi dengan doa dan harapan, semoga Allah berikan barakah dan kemudahan.